Jika umumnya rintisan usaha dimulai dari penjualan produk di dalam negeri, namun tidak dengan PT. Gabe International. Perusahaan mebel ini justru diawal memulainya langsung tancap gas dengan mengekspor produknya ke luar negeri. Siapa sangka pemilik PT. Gabe International, Pipin Girsang dulunya jual bikini hingga jadi bos mebel.
Berhenti Kuliah
Lahir di Berastagi, Sumatera utara pada 13 Mei 1969, Ayahnya seorang pegawai di Perusahaan Listrik Negara (PLN). Usai Pipin menamatkan sekolahnya Sekolah Teknik Mesin (STM) di Berastagi pada 1987, dia pun melanjutkan kuliah di Fakultas Teknik Mesin Universitas Indonesia.
Namun karena lebih tertarik dengan bidang bahasa, tahun 1989 dia memutuskan untuk berhenti kuliah dan merantau ke Bali.
Jualan Bikini Hingga Ditangkap Petugas
Setibanya di Bali Pipin gigih mencari kerja untuk kebutuhan sehari harinya. Dengan bekal kemampuan bahasa Inggrisnya dia pun menjadi pemandu wisata para turis di pulau Dewata tersebut. Melalui salah seorang turis asal Kanada yang pernah dipandunya, dia pun diperkenalkan dengan Giovanni, warga negara Italia yang berbisnis di Bali.
Oleh Giovanni, Pipin ditawari untuk berjualan bikinii di Bali. Namun jalan Pipin berjualan bikini tersebut tidaklah mulus, dirinya kerap dikejar kejar petugas lantaran tidak terdaftar sebagai anggota paguyuban pedagang. Hingga pada suatu waktu Pipin terciduk petugas keamanan.
Sejak saat itu Pipin mulai berhenti berjualan bikini, dan kerap berdiskusi dengan Giovanni untuk mencari peluang usaha lain.
Mulai Usaha Mebel Di Jepara
Giovanni lantas menawarkan bisnis memburu barang antik untuk dijual, namun Pipin melihat potensi lain yaitu berjualan mebel dengan pangsa pasar ke luar negeri. Giovanni setuju, Pipin pun dipinjami modal Rp. 30.000.000 untuk merintis usaha di Kota Jepara.
Jepara dipilih karena banyak pengrajin mebel jati terampil berasal dari Kota ini. Pipin pun mendirikan gudang mebel pertama milik Giovanni di Jepara. Tahun 1991 Pipin mendirikan PT Gabe International, dan diberikan izin untuk mencari pembeli diluar pelanggan Giovanni (PT. Tarita Furniture). PT. Gabe International sejak tahun 1991 memang sudah membidik pasar ekspor luar negeri.
Kisaran omzet bisnis mebel ini pun terus menanjak, hingga setiap bulannya mencapai 6 sampai 8 kontainer berukuran 40 kaki dan nilainya USD 20.000-USD 25.000.
Krismon Membawa Berkah
Saat krisis moneter 1998 melanda, banyak industri yang merugi, namun tidak dengan PT. Gabe International. Karena sejak awal memiliki pangsa pasar ke luar negeri, maka ketika krisis moneter melanda malah melejitkan omset perusahaan berkali kali lipat. Ini disebabkan nilai tukar rupiah melemah jauh terhadap US Dollar, dan pelanggan PT. Gabe International semua membayar dengan US Dollar.
Dari momentum ini Pipin pun mendirikan gudang baru PT. Gabe International untuk memperbanyak kapasitas produksi untuk di ekspor.
Salah Satu Pionir Manajemen Perusahaan Berbasis Teknologi Informasi
Tahun 1997 hingga 2003, belum banyak perusahaan yang memanfaatkan teknologi internet di Indonesia untuk manajemen produksi dan pemasaran. Pipin mendorong PT Gabe International untuk dapat memanfaatkan teknologi internet sebagai alat pemasaran dan manajemen produksi.
Jika dulu komunikasi dengan calon pelanggan melalui telepon, perlahan bergeser menggunakan email (tahun 1990-an sangatlah sedikit penggunan email untuk bisnis). Perkembangan teknologi terus diikuti PT Gabe International dengan membangun toko online mereka ditahun 2000. Sedangkan untuk tata kelola ERP (Enterprise Resource Planning) PT. Gabe International sudah memulainya sejak tahun 2003.
Mulai Melirik Pasar Dalam Negeri
Setelah lebih 20 tahun menyasar pasar luar negeri, pada tahun 2014 Pipin dengan perusahaannya Gabe International mengisi furniture di Domestic Lounge Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali. Kurang dari satu tahun, Gabe International telah mampu menciptakan ruangan tunggu seluas 600m2 yang nyaman dengan bergaya modern minimalis, mewah dan berkelas.
Menurut Pipin, dia juga ingin menampilkan karya Gabe International di kancah lokal. Selama ini memang furniture produksi Gabe International dipasarkan keluar negeri saja ke berbagai negara. Beberapa klien ternama Gabe International antara lain Budweisser dan Crown Royal, disamping klien lainnya yang mayoritas adalah resort mewah.
Jual Bikini Hingga Bos Mebel, Dirangkum Dalam Sebuah Buku
Minatnya dibidang bahasa tidaklah surut, buktinya ditengah tengah kesuksesannya dia menyempatkan diri menulis buku berjudul Meubelpreneur yang diterbitkan oleh penerbit Grassindo pada Maret 2015.
Kisah hidupnya mulai dari kucing kucingan dikejar petugas keamanan hingga sukses menjadi eksportir mebel ke berbagai negara dirangkum di buku ini.