21 April diperingati sebagai hari Kartini untuk mengenang hari kelahiran pahlawan nasional Indonesia yang berjasa memperjuangkan emansipasi wanita. Lahir di Jepara, Jawa Tengah (dahulu Hindia Belanda) pada 21 April 1879, Raden Adjeng Kartini berasal dari kalangan priyayi atau bangsawan Jawa. Dalam edisi hari Kartini kali ini Kami akan mengulas peluang usaha di Jepara, kampung halaman RA Kartini.
RA Kartini
Di Mayong Jepara 140 tahun lalu RA Kartini dilahirkan, beliau anak kelima dari pasangan Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat, bupati Jepara, dan M.A. Ngasirah. Jalan perjuangan Kartini antara lain berbuah didirikannya sekolah khusus wanita yang pada saat itu wanita masih belum diperbolehkan mengenyam bangku pendidikan tinggi.
Hingga akhir hayatnya 17 September 1904, Kartini yang meninggal pada usia 25 tahun di Kota Rembang, Pati, didukung sepenuhnya oleh ayahnya dan suaminya Adipati Pati K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat.
Presiden Soekarno pada tahun 1064 mengeluarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No.108 Tahun 1964, tanggal 2 Mei 1964, isinya adalah menetapkan Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional yang diambil dari hari lahir Kartini untuk diperingati setiap tahun sebagai hari besar yang kemudian dikenal sebagai Hari Kartini.
Peluang Usaha Di Jepara
Jepara tempat kelahiran Kartini, saat ini tengah menyongsong industrialisasi. Banyak pabrik pabrik mulai dibangun di Jepara, mulai pabrik garmen hingga kabel. Selain itu di dekat tempat kelahiran Kartini ini juga telah berdiri Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tanjung Jati B.
Ditengah arus modernisasi yang terjadi, Jepara masih menyisakan banyak keunikan keunikan kerajinan tangan dari masyarakatnya.
Jepara Kota Ukir
Nama Jepara sebagai Kota Ukir tersohor hingga ke luar negeri. Banyak kerajinan ukiran Jepara yang telah di ekspor ke luar negeri. Peluang usaha ukiran ini bahkan tidak hanya dilirik oleh pengusaha lokal saja, tidak sedikit pengusaha luar negeri yang berinvestasi pada produk ukiran asal Jepara ini.
Mencari pengrajin ukiran di Jepara tidaklah sulit, mulai dari daerah kota hingga desa Anda akan mudah menemukan usaha pengrajin ukiran. Oleh karena itu berikut ini akan diulas sedikit tentang beberapa tempat yang dapat dikatakan sebagai salah satu sentra ukiran di Jepara.
Pada jalanan utama / propinsi menuju Kota Jepara, ketika melintasi wilayah kecamatan Tahunan maka Kita akan menjumpai banyak sekali galeri galeri seni ukir. Galeri ini rata rata adalah sebagai display produk ukiran, dimana proses produksinya rata rata berada di desa sekitar jalan utama ini.
Ketika tiba di pusat Kota Jepara, Kita malah jarang menemui galeri ukiran. Menurut pengamatan Kami hal ini salah satunya disebabkan adanya peraturan pemerintah setempat yang melarang truk besar melintas melewati jalanan utama Kota Jepara. Adapun untuk bus antar Kota dibatasi jamnya saja.
Meski demikian khas Jepara sebagai kota seni ukir terlihat jelas pada bangunan bangunan di Kotanya, terutama interior masjid di Jepara.
Dari alun alun terus menuju ke timur, setelah melewati jalan raya utama kelurahan pengkol, maka Kita pun tiba di sentra ukir Mulyoharjo. Berbeda dengan kawasan Tahunan, pada sentra ukir Mulyoharjo, proses produksi tidak sedikit yang langsung dikerjakan di galeri ukir disini. Bahkan di kawasan ini juga terdapat lokasi pemotongan kayu jati.
Sentra ukir Mulyoharjo membentang sepanjang hampir 10 kilometer dimana kiri kanan jalannya terdapat galeri dan tempat produksi seni ukir. Deshiva Store, yang menerima reseller dan dropship rekal Alquran dan ukiran kaligrafi juga terletak di kawasan ini.
Selain Tahunan dan Mulyoharjo, masih banyak kawasan pengrajin ukiran lainnya seperti Bulungan, Mambak dan lainnya.
Desa Troso, Sentra Kain Tenun Jepara
Bukan hanya seni ukir saja, namun kain tenun produksi desa Troso di kecamatan Pecangaan ini juga diminati pangsa pasar luar negeri.
Dengan pengerjaan tanpa mesin otomatis, hasil kain tenun produksi Troso sarat akan seni dan memiliki kualitas ekspor. Pengemasan kain dengan kotak ukiran menjadikan kain tenun Troso produksi Toko Tenun ini terlihat unik.
Wisata Karimun Jawa
Peluang usaha di Jepara memang di dominasi di sektor seni, meski demikian Jepara juga memiliki berbagaii destinasi wisata. Karimun Jawa merupakan area kepulauan yang menjadi favorit turis dalam dan luar negeri. Pelabuhan penyeberangan ke Karimun Jawa hanya berjarak sekitar 4 KM dari pusat Kota.
Karimun Jawa memiliki luas total daratan 15 km2 dan total luas lautan 1100 km2. Pada 15 Maret 2001, Karimunjawa ditetapkan oleh pemerintah Jepara sebagai Taman Nasional. Di Karimun Jawa terdapat terumbu karang, hutan bakau, hutan pantai, serta hampir 400 spesies fauna laut, di antaranya 242 jenis ikan hias. Beberapa fauna langka yang berhabitat disini adalah Elang Laut Dada Putih, penyu sisik, dan penyu hijau. Sedangkan tumbuhan yang menjadi ciri khas Taman Nasional Karimunjawa adalah dewadaru.
Foto Cover: Tropenmuseum, part of the National Museum of World Cultures