Kita sering menemukan produk makanan / minuman yang dilabeli dengan “jajanan sehat” Jajanan ini memiliki nilai tersendiri bagi calon pembeli, namun apa saja kriteria jajanan sehat itu? Mudahkan membuat jajanan sehat sendiri? Apa saja contoh dari kriteria jajanan sehat tersebut?
Kriteria Jajanan Sehat
- Rendah kalori: Jajanan sehat sebaiknya mengandung sedikit kalori, sehingga tidak menyebabkan kelebihan berat badan atau obesitas.
- Kaya serat: Jajanan sehat sebaiknya kaya serat yang berasal dari sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian. Serat membantu memperlancar pencernaan dan menjaga kesehatan usus.
- Nutrisi seimbang: Jajanan sehat sebaiknya mengandung nutrisi yang seimbang, seperti protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral.
- Tidak mengandung bahan pengawet dan pewarna buatan: Jajanan sehat sebaiknya tidak mengandung bahan pengawet dan pewarna buatan yang berbahaya bagi kesehatan / tidak standar pangan.
- Rendah gula dan garam: Jajanan sehat sebaiknya rendah gula dan garam agar tidak menyebabkan penyakit diabetes dan hipertensi.
- Diproses secara sehat: Jajanan sehat sebaiknya diproses secara sehat, seperti direbus, dipanggang, atau dikukus, dan tidak digoreng dalam minyak yang banyak.
- Dipilih dari bahan alami: Jajanan sehat sebaiknya dipilih dari bahan alami dan segar, seperti sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian, yang tidak mengandung bahan kimia berbahaya
Beberapa Contoh Jajanan Sehat Di Indonesia
- Buah-buahan segar: Buah-buahan segar seperti mangga, jeruk, pisang, apel, dan lain-lain adalah contoh jajanan sehat yang kaya akan vitamin, mineral, dan serat.
- Sayuran segar: Sayuran segar seperti kangkung, bayam, sawi, tomat, dan lain-lain juga merupakan contoh jajanan sehat yang kaya akan nutrisi dan serat.
- Tahu dan tempe: Tahu dan tempe adalah sumber protein nabati yang baik dan rendah lemak, sehingga dapat dijadikan sebagai alternatif jajanan sehat.
- Kacang-kacangan: Kacang-kacangan seperti kacang almond, kacang hijau, dan kacang tanah dapat dijadikan sebagai camilan sehat karena kaya akan nutrisi dan protein.
- Jus buah segar: Jus buah segar tanpa gula tambahan adalah contoh jajanan sehat yang kaya akan vitamin dan serat.
- Nasi jagung: Nasi jagung adalah contoh jajanan sehat yang mengandung banyak serat dan rendah gula.
- Salad buah atau sayur: Salad buah atau sayur adalah contoh jajanan sehat yang kaya akan nutrisi dan serat.
- Sate ayam atau tahu: Sate ayam atau tahu dapat menjadi jajanan sehat jika dipanggang atau dibakar tanpa menggunakan minyak dan bumbu berlebih.
- Roti gandum atau oatmeal: Roti gandum atau oatmeal adalah contoh jajanan sehat yang mengandung banyak serat dan rendah gula.
- Smoothie: Smoothie buah atau sayur tanpa gula tambahan adalah contoh jajanan sehat yang kaya akan nutrisi dan serat.
Kendala Memenuhi Kriteria Jajanan Sehat
Jika mengacu pada standar kriteria ideal, maka tidaklah banyak variasi dari jajanan sehat Bahkan meski sudah memenuhi kriteria, fakta medisnya dapat saja pantangan bagi beberapa orang. Misalnya buah, beberapa buah ternyata dikategorikan pantangan bagi penderita diabetes, seperti mangga, pisang, semangka, konsumsinya harus dibatasi.
Modal yang relatif lebih tinggi juga menjadi kendala. Misalnya penggunaan minyak goreng, pengganti minyak goreng biasa harganya relatif lebih mahal seperti minyak zaitun, minyak biji bunga matahari, minyak jagung, sehingga otomatis akan menaikan harga jual.
Penggunaan bahan gula juga menjadi kendala. Gula yang umum beredar dipasaran jika dibandingkan dengan jenis gula stevia maka ada selisih harga yang lumayan. Demikian juga dengan bahan pengganti lainnya.
Kesimpulan
Segala sesuatu yang berlebihan memang tetap akan tidak menyehatkan. Meskipun telah memenuhi standar kriteria jajanan sehat, tubuh manusia memiliki batasan yang juga dikenal dengan Angka Kecukupan Gizi, ini bahkan diatur dalam peraturan kementerian kesehatan nomor 28 tahun 2019.
Ini menunjukan bahwa jajanan sehat memiliki pasar tersendiri, ini berarti yang tidak masuk dalam kriteria pun cenderung memiliki pasar yang lebih luas. Karena setiap orang memiliki tanggung jawab atas kesehatannya sendiri, maka calon pembeli harus cermat dalam memilah porsi jajanan mereka.
Di pihak penjual, harus memahami minimal bahan apa saja yang digunakan pada produk mereka agar jika ada calon pembeli yang menanyakan, dapat dijawab dengan lengkap. Untuk reseller, juga dapat menanyakan langsung pada produsen jajanan tersebut