Pilkada (pemilihan kepala daerah) di Indonesia akan memilih Gubernur, Bupati, Walikota beserta wakilnya masing masing. Gelaran meriah pilkada tentu akan diiringi dengan besarnya perputaran uang, dengan demikian peluang usaha musim pilkada dapat menjadi momentum bagi pelaku usaka kecil menengah untuk menaikan omset, terutama menjelang pilkada tahun 2020 mendatang.
Perputaran Uang Pada Pilkada Serentak
Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta, Sarman Simanjorang memperkirakan pada pilkada 2018 lalu masing masing pasangan calon gubernur mengeluarkan dana kampanye setidaknya 75 milyar hingga 150 milyar rupiah, sedangkan calon bupati dan walikota di 115 daerah minimal mereka masing masing menggelontorkan dana kampanye 20 milyar rupiah.
Tahukah kamu, Pilkada Serentak Tahun 2020 nanti dilaksanakan di 270 daerah, yaitu 9 Provinsi, 37 Kota dan 224 Kabupaten… Mari kita kawal bersama penyelenggaraan tahapan pilkada tersebut…#KPUmelayani#Pemilihan2020 pic.twitter.com/9fnZVyO7g9
— KPU RI (@KPU_ID) August 23, 2019
Untuk sebagai proyeksi awal, pada pilkada serentak 2020 mendatang akan di gelar di 9 provinsi, 224 kabupaten dan 9 kota.
Peluang Usaha Musim Pilkada
- Percetakan dan Sablon
- Konveksi
- Penyewaan Tenda, Panggung dan Sound System
- Jasa Boga / Catering
- Mainan Anak
- Pedagang Asongan
- Pedagang Makanan dan Minuman
- Pengisi Acara dan Penyanyi
- Grosir Sembako
- Agen Periklanan
- Pemasaran Digital
- Pengepul Sampah
- Penjual bambu dan kayu
- Aksesoris Kampanye
1. Percetakan Dan Sablon
Dari segi kuantitas, maka produk produk percetakan dan sablon paling banyak digunakan dalam momentum kampanye pilkada. Mulai dari kaos kampanye, topi, spanduk, baliho, banner, selebaran / leatflet, stiker, seminar kit dan masih banyak lagi.
Usaha percetakan dan sablon juga turut mendorong naiknya omset dari usaha lainnya yang menjadi vendor mereka seperti konveksi untuk pengadaan bahan dasar cetakan kain, hingga supplier ATK seperti kertas, map, dan lainnya.
Pemesanan tidak hanya dari pihak tim sukses kampanye, namun juga para pedagang atribut kampanye yang biasa berjualan di area kampanye. Meski untuk beberapa atribut diyakini mulai tergerus perkembangan medsos, namun peluang usaha pilkada percetakan dan sablon masih sangat menjanjikan.
2. Konveksi
Usaha konveksi termasuk salah satu yang paling signifikan mengalami kenaikan omset. Permintaan akan kaos polos dari usaha percetakan dan sablon akan meningkat pesat. Selain itu polo shirt dengan bordir baik berupa tulisan maupun logo partai juga akan menjadi salah satu produk yang banyak dipesan.
Bahan bahan lain yang juga akan mengalami peningkatan order diantaranya bahan spanduk, bendera, umbul umbul, tas kain, dan atribut kampanye lainnya yang berbahan kain.
3. Penyewaan Tenda, Panggung, Sound System
Acara kampanye akan lebih banyak dilakukan diluar ruangan, dan tidak jarang juga diisi dengan acara musik. Penyewaan tenda, panggung, sound system, bahkan hingga toilet portable akan ikut merasakan kenaikan omset sewa mereka di musim kampanye pilkada ini.
4. Jasa Boga / Catering
Acara diluar ruangan dalam tempo yang cukup lama mendorong tim sukses paslon akan menyedakan makanan baik berupa nasi bungkus / kotak, maupun snack berupa kue dan air mineral. Jumlah pendukung yang hadir bisa mencapai ribuan orang.
Tidak hanya berupa nasi bungkus / kotak yang sudah dikemas, tidak jarang pihak catering juga diminta membuka dapur umum di area kampanye guna melayani langsung peserta kampanye.
Sedangkan untuk pertemuan dengan tokoh agama, tokoh ormas, pengusaha dan tokoh tokoh daerah, sajian makanan prasmanan juga biasanya akan disajikan. Oleh karena itu usaha catering sedikit banyak juga akan merasakan kenaikan omset di musim kampanye pilkada.
5. Mainan Anak
Peserta kampanye tidak sedikit yang membawa anak anak mereka yang masih kecil ke acara kampanye. Momen ramainya peserta kampanye beserta anak anak mereka yang masih kecil ini dapat dimanfaatkan sebagai peluang usaha pilkada oleh pedagang mainan anak-anak, terutama disaat kampanye belum dimulai, atau menjelang penghujung acara.
Namun tidak menutup kemungkinan ditengah acara berlangsung, karena keriuhan acara, atau cuaca panas mungkin membuat anak tidak nyaman sehingga mencari tempat yang lebih nyaman. Di lokasi seperti ini pedagang mainan anak anak dapat mencoba peruntungannya.
6. Pedagang Asongan
Mulai dari tissue, permen, rokok, air mineral, buah, kacang, dan lainnya akan banyak dicari ketika momen kampanye di luar terbuka. Meski tidak jarang panitia kampanye menyediakan snack, namun pembagiannya biasanya hanya sekali saja, oleh karena itu di durasi kampanye yang cukup panjang, terlebih jika ada acara hiburan lainnya maka pedagang asongan akan banyak dicari.
7. Pedagang Makanan Dan Minuman
Meskipun snack dan makanan biasanya dibagikan panitia kampanye, namun durasi kampanye yang panjang ditambah energi terkuras menjadikan peserta kampanye akan mencari jajanan makanan dan minuman.
Omset pedagang makanan dan minuman ikut terdongkrak dari perhelatan kampanye paslon ini. Tidak jarang pula para pedagang ini, diborong oleh panitia untuk melayani makan para peserta kampanye.
8. Pengisi Acara Dan Penyanyi
Tidak hanya diisi dengan orasi politik, namun kampanye juga kerap menampilkan aneka acara hiburan seperti konser musik, penampilan penari, kuis, dan lainnya. Mereka yang bergelut dibidang jasa hiburan seperti penyanyi, MC, grup tari, ikut mendapat berkah dari acara kampanye ini.
Artis musik dangdut mendominasi di acara kampanye seluruh Indonesia. Dangdut memang identik dengan musik yang merakyat. Dalam acara musik dangdut dikenal istilah “saweran”, yaitu ketika penonton memberikan uang langsung kepada para penyanyi. Tentu semakin banyak penonton maka semakin banyak “uang saweran” terkumpul. Dalam momen kampanye ini jumlah peserta yang ikut menyawer akan menjadi penghasilan tambahan bagi artis dan grup musiknya.
Untuk sekedar informasi tarif penyanyi dangdut lokal untuk sekali penampilan adalah sekitar mulai Rp. 300rb, jika di hari biasa mereka mungkin paling banyak mendapatkan 2 kali penampilan di akhir pekan, namun dengan adanya kampanye pemilu mereka bisa tampil hingga 4 – 5 kali.
9. Grosir Sembako
Sembako sejak tahun 2015 dilarang dibagikan saat kampanye karena masuk dalam kategori money politic. Meski telah dilarang, namun omset dari usaha sembako tetap menjanjikan. Pesanan dari usaha catering guna memenuhi kebutuhan logistik makanan kampanye sudah pasti akan menjadi salah satu kontribusi kenaikan omset.
Snack / makanan ringan yang dibagikan saat kampanye seperti biskuit, makanan kering, air mineral dan lainnya juga didapat dari toko sembako. Ini belum termasuk juga dari para pedagang makanan atau minuman yang membeli bahan baku untuk keperluan ekstra jualan mereka.
10. Agen Periklanan Ruang Terbuka
Memasang baliho, spanduk, atau billboard iklan kampanye di titik titik keramaian memerlukan manajemen yang berpengalaman serta terorganisir dengan baik SDM-nya. Sehingga untuk keperluan pemasangan ini, maka akan lebih efisien menggunakan agen periklanan yang berpengalaman menangani pemasangan media d titik keramaian tertentu.
Mulai dari data titik titik keramaian, mengurus izin, restribusi (beberapa daerah membebaskan biaya restribusi iklan kampanye), serta SDM yang bertugas memasang media iklan tersebut akan lebih efisien jika ditangani agen periklanan.
Agen periklanan tidak hanya mampu memasang iklan di ruang terbuka, namun juga dapat mengatur jadwal dan inventaris daftar media lain seperti radio dan televisi. Pada masa kampanye dapat dipastikan raihan order mereka meningkat.
11. Pemasaran Digital
Saat ini belum semua agen periklanan memiliki layanan untuk pemasaran digital. Ruang lingkup jangkauan pemasaran digital atau yang juga dikenal dengan internet marketing meliputi media media di Internet, mulai dari mesin pencari, media sosial hingga blog pribadi.
Kampanye melalui media online dinilai cukup efektif guna sosialisasi profil paslon, maupun program kerja yang ditawarkan masing – masing paslon. Pengguna internet di Indonesia berdasarkan data survey per bulan Mei 2019 adalah sekitar 171 juta orang atau sekitar 64.8 %, populasi masyarakat Indonesia, hal ini diutarakan Sekjen APJII Henri Kasyfi.
Terlebih pada beberapa platform media menyediakan opsi penargetan berdasarkan lokasi geografis pengguna dan latar belakang lainnya. Ini artinya tim sukses dapat menentukan lokasi target kampanye sesuai dengan daerah pemilihan paslon mereka.
Faktor – faktor tersebut yang mendorong terjadinya peningkatan untuk jasa pemasar digital, terutama dari tim sukses yang belum memiliki tim internal khusus kampanye melalui internet.
12. Pengepul Sampah
Jika sampah sisa umbul umbul atau banner kampanye yang ada d jalanan biasanya sudah dirapihkan oleh petugas kebersihan, maka untuk sampah sisa kampanye terbuka massal bisa menjadi keuntungan tersendiri bagi pengepul sampah.
Dalam beberapa kampanye biasanya sisa sampah dikumpulkan panitia lalu ditumpuk di tempat tertentu untuk dibersihkan petugas kebersihan nantinya. Sampah sisa kampanye ini bisa diambil dan dijual kembali kepada pengepul besar seperti yang dilakukan mak Sebloh pada kampanye pilpres 2019 lalu.
13. Penjual Bambu Dan Kayu
Mulai dari tiang umbul umbul, bendera, hingga hiasan kampanye seperti misalnya gapura, atau kendaraan hias banyak yang memanfatkan bahan dari bambu atau kayu. Dalam masa kampanye ini, jumlah permintaan bahan baku tersebut akan meningkat.
14. Aksesoris Kampanye
Meski tim sukses kampanye biasanya telah membagikan atribut kampanye seperti kaos, bendera, namun jika berkreasi dengan aksesoris unik maka akan berpotensi mendapatkan keuntungan penjualan.
Misalnya topeng unik dengan wajah paslon, gantungan kunci, jam dinding dan lainnya yang memang tidak biasa dibagikan gratis saat kampanye.
Demikianlah 14 peluang usaha pilkada yang mungkin dapat Anda manfaatkan peluangnya. Jika sudah ingin bersiap menekuni peluang tersebut, jangan sampai lupa beberapa kiat agar peluang tersebut dapat dimanfaatkan dengan maksimal.
Kiat Kiat Usaha Saat Pilkada
Pembayaran Di Muka / DP
Bagi yang memproduksi barang cetakan, konveksi, atau jasa boga / catering, biasanya sistem pembayarannya bertahap. Disini ada resiko yang perlu Anda pertimbangkan misalnya resiko pelunasan molor dari jadwal, atau bahkan tidak ada itikad untuk dilunasi.
Oleh karena itu, tidak ada salahnya menerapkan DP awal senilai biaya produksi Kita, sehingga penagihan pelunasan tersebut yang akan menjadi keuntungan Kita. Mungkin nilainya bisa jadi terlihat besar, oleh karena itu bisa dibagi menjadi lebih dari 2 termin pembayaran.
Contoh 3 termin pembayaran: 1. pembayaran diawal order 2. pembayaran ketika order selesai 3. pelunasan (H+ ??? termin kedua). Dengan demikian Kita dapat meminimalisir resiko kerugian.
Pengamatan Lapangan Dan Peraturan Kampanye
Pengamatan diperlukan untuk memastikan produk Kita tidak melanggar peraturan kampanye atau bersaing dengan produk sejenis yang ternyata dibagikan gratis oleh tim sukses / panitia kampanye. Beberapa contoh pengamatan yang mungkin harus Kita pantau.
- Peraturan KPU tentang nilai atribut atau pemberian barang kepada peserta kampanye dibatasi nilainya maksimal Rp. 60.000
- Titik titik lokasi kampanye akbar para paslon
- Jadwal kampanye akbar para paslon
- Peraturan pada kampanye akbar para paslon, misalnya batasan areal pedagang dan lainnya yang mungkin dapat berdampak pada penjualan
- Simbol – simbol atau penggunaan gambar tokoh, jangan sampai malah menuai kontroversi
- Mengetahui susunan acara kampanye dan apa saja yang akan dibagikan gratis oleh panitia kampanye. Misalnya ternyata air mineral dibagikan gratis, maka cari tahu berapa jumlahnya, apakah ada kesempatan keuntungan misalnya Kita menjual air mineral juga?
- Lainnya, pengamatan di setiap daerah akan berbeda beda, mengikuti kondisi lapangan daerah tersebut.
Foto:
- Penyanyi dangdut dalam kampanye – Media Dangdut
- Pedagang Asongan Untung Selama Kampanye – Jessi Carina (Kompas.com)
- Logistik makanan saat kampanye – Media Indonesia
- Pasang Umbul Umbul Kampanye – Muria News